nama: | Alamat: | Tanggal lahir: |
---|---|---|
Enar Suhendi | Jl.H.Sikam no.26 | 5 Januari 1967 |
Selasa, 13 Desember 2011
Rabu, 23 November 2011
Jumat, 18 November 2011
Pelatihan Himponi
Kata Pengantar
Perawatan pasien kanker sangatlah kompleks dan sangat berbeda dengan perawatan yang diberikan kepada pasien dengan penyakit lainnya. Untuk dapat merawat pasien kanker perawat bukan saja harus menguasai kompetensi perawatan dasar, tetapi juga harus menguasai kompetensi perawatan khusus pasien kanker yang senantiasa mengalami perkembangan. Sesuai dengan perkembangan dibidang perawatan oncology, agar tidak ketinggalan informasi dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat kanker harus senantiasa meningkatkan kompetensinya.
Kompetensi khusus yang harus dikuasai oleh perawat kanker hanya dapat dikembangkan oleh perhimpunan perawat yang memberikan pelayanan terhadap pasien kanker.
Sesuai dengan peran organisasi profesi seminat untuk senantiasa meningkatkan kompetensi anggota organisasi, pengurus Himpunan Perawatan Onkologi Indonesia (HIMPONI) dalam agenda kegiatan tahun ini mengadakan PEKAN ILMIAH TAHUNAN I dengan tema : “Pemberdayaan organisasi profesi dalam meningkatkan kompetensi anggota HIMPONI”.
Pekan ilmiah Tahunan I Himpunan Perawat Onkologi Indonesia ini, diisi dengan beberapa kegiatan ilmiah berupa : Pelatihan, Seminar serta Rapat Kerja Organisasi.
Tujuan Pelatihan & Seminar
1 Meningkatkan kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap) perawat dalam bidang perawatan kanker ( Perawatan Pasien Dengan kemoterapi, Perawatan Luka Kanker dan Perawatan Paliatif ).
2. Berbagi pengalaman diantara tenaga perawat yang terlibat dalam pelayanan pasien kanker
»» read more
Selasa, 08 November 2011
Pelatihan Perawatan Paliative
Latar Belakang
Menurut hasil Survey Depkes R.I. tahun 2004 didapatkan angka kejadian penyakit kanker, kasus baru 0,1 % dari jumlah penduduk per tahun dan lebih dari 50 % diantaranya dengan kondisi lanjut/terminal.
Di Rumah Sakit Kanker “Dharmais” sebagai rumah sakit rujukan tertinggi penyakit kanker, didapatkan lebih dari 60 % pasien kanker datang dalam kondisi terminal dengan stadium III dan IV, dimana kanker sudah menjalar ke organ lain pada tubuh, yang pada akhirnya semua kasus kanker stadium lanjut ini akan memasuki tahap perawatan paliatif.
Pada kondisi terminal / kondisi akhir kehidupan pasien ini, berbagai cara modalitas terapi yang digunakan pada fase ini umumnya tidak efektif lagi untuk menghambat atau menyembuhkan penyakitnya. Tujuan terapi bukan lagi untuk menyembuhkan penyakit primernya, tetapi hanyalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, ( Quality of life ). Pada kondisi ini aspek pengobatan (cure) bukan lagi menjadi fokus utama tetapi yang lebih memegang peranan penting pada fase ini adalah aspek perawatan pasien ( care ).
Perawatan Paliatif termasuk disiplin ilmu yang masih baru dan melibatkan multidisiplin profesi yang harus dapat menyatu dan bekerjasama dalam satu tim Paliatif yang solid.
Untuk itu diperlukan kesamaan persepsi dari seluruh anggota tim yang terkait dalam pelayanan terhadap konsep pelayanan paliatif, melalui suatu pelatihan khusus.
»» read more
Kamis, 03 November 2011
Selasa, 25 Oktober 2011
Pelatihan Kemoterapi
Lebih dari 50 % kasus pasien yang telah didiagnosis kanker akan menjalani pengobatan kemoterapi sebagai salah satu alternatif pilihan terapi.
Seperti kita ketahui bahwa obat-obat kemoterapi selain membunuh sel-sel kanker juga akan mengganggu pertumbuhan sel tubuh yang normal. Manifestasi klinis dari kerusakan sel-sel tubuh normal tersebut berupa rambut rontok, rasa mual, muntah, stomatis, penurunan nafsu makan, mukositis, perubahan status hematologi dan efek samping lainnya.
Semua masalah efek samping yang timbul merupakan masalah tambahan yang bersifat sementara, disamping penyakit utama pasien yang memerlukan penanganan secara multidisiplin dan komprehensif.
Aspek keperawatan sangat memegang peranan penting dalam penatalaksanaan pemberian kemoterapi. Mulai dari saat disampaikannya informasi kepada pasien dan keluarga bahwa pasien akan menjalani pengobatan kemoterapi, penentuan protokol, jenis dan dosis obat, tata cara pencampuran obat, safe handling, cara pemberian obat, serta asuhan keperawatan pasien, baik selama maupun setelah pemberian obat kemoterapi dilaksanakan.
Berdasarkan permasalahan di atas, Rumah Sakit Kanker “Dharmais” sebagai Pusat Kanker Nasional sejalan dengan salah satu misinya, yaitu sebagai Pusat Pendidikan dan Pengembangan di bidang penyakit kanker, berusaha menyebar-luaskan informasi mengenai penatalaksanaan pemberian obat kemoterapi melalui Pelatihan Perawatan Pasien Kanker dengan Kemoterapi.
Jumat, 07 Oktober 2011
Langganan:
Postingan (Atom)